Bupati Untung Tamsil Resmi Gedung TPK

0
167

 

Fakfak, Pedomanku.com

Bupati Fakfak, Provinsi Papua Barat, Untung Tamsil, S.Sos,M.Si menyerahkan  Tempat Penampungan Koperasi (TPK) kepada Kelompok Usaha Nelayan yang tergabung dalam Koperasi Bahari Jaya. TPK yang berlokasi di Pasar Danaweria Distrik Fakfak Tengah itu diserahkan pada, Senin, 30 Januari 2023, sore.

Bupati Untung Tamsil, disaksikan Kepala Dinas Koperasi, Kepala Distrik, dan Kepala Dinas Perindustrrian dan pedagangan (Disperindag) langsung menyerahkan kunci kantor yang dibiayai anggaran  Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2022 tersebut.

Di tengah tengah sambutannya, bupati termuda 44 tahun (periode 2021-2024) ini mengemukakan, selain penyerahan gedung Koperasi Bahari Jaya yang dibangun Dinas Koperasi Tahun Anggaran 2022, agenda lainnya adalah menyerahkan bantuan mini cold storage, atau penyimpangan dingin mini. Mini cold stroge yang merupakan bantuan Pemprov Papua Barat yang  terintegrasi dengan program Pemerintah Kabupaten Fakfak ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok nelayan.

“Dengan beberapa fasilitas yang ada, kami sangat berharap supaya para nelayan, dan juga kelompok koperasi yang ada di wilayah ini, bisa memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, supaya bisa dapat meningkatkan pendapatannya secara ekonomi,” harapnya.

Untung Tamsil juga mengakui, sebenarnya, gedung TPK yang baru diresmikannya sudah lama menjadi impian dari Koperasi Bahari tersebut. “Sebernya, gedung ini rencana di bangun pada tahun 2021 lalu. Tetapi,saat itu, masih dalam keadaan Covid-19. Makanya, baru bisa terealisasi pada tahun 2022 kemarin,” tuturnya.

Di bagian lain, magister Universitas Cenderawaih Jayapura Papua 2011 itu meminta, agar manajemen TPK dikelola secara baik. Intinya, koperasi ini menjadi garda terdepan,  atau bisa disebut soko buru, sekaligus menjadi bagian terpenting agar bisa menggerakkan dan meningkatkan UMKM.

“Tata kelolanya dilakukan dengan baik. Pendapatannya diurus dengan baik pula. Dan, harus neraca yang dibuat dalam sistem berkala. Yang paling terpenting, ada koordinasi, antara pimpinan yang mengelola koperasi dengan OPD terkait, baik Dinas Koperasi, maupun Dinas Kelautan dan Perikanan, juga Disperindag. Semua ini saling berkolaborasi dan terintegrasi,” pungkas putera dari pasangan Usman Tamsil dan Mariam Slamat Rengen ini. (Achmad Zauhari Tuhepaly)

 

Artikulli paraprak21 Februari Pertina Sulsel Seleksi Petinju Terbaik
Artikulli tjetërBAZNAS Bantu  Beras, Indo Mie, dan Telur kepada Korban Kebakaran di Kalumpang
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini